Popular post

Flag Counter

Senin, 14 Oktober 2013

Meriam Raksasa Di Pontianak

Kota Pontianak yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Barat terletak di garis khatulistiwa ini terkenal dengan namanya Lidah Buaya atau Aloe Vera. Namun jangan lupa bahwa selain Lidah Buaya ada nama yang sangat terkenal di Kota Pontianak ini yang hanya terdapat di bulan suci Ramadhan.
Meriam Karbit dan Sotong Pangkong itulah dua nama yang tak terpisahkan dari bulan suci Ramadhan di kota khatulistiwa ini.(Sotong pangkong dibahas pada edisi mendatang)

Meriam ini terbuat dari kayu besar yang berdiameter kurang lebih 50 cm - 100 cm, dengan panjang antara 4 - 7 meter. Pada tengah-tengah meriam ini dibuat lobang yang berfungsi sebagai tempat penyulut api. Sebelum di sulut, meriam terlebih dahulu diisi dengan air dengan jumlah tertentu yang kemudian, didalamnya dimasukkan karbit.


Meriam Karbit ini akan lebih kerasa ketika menjelang lebaran. Sepanjang sungai Kapuas, masyarakat yang bermukim dipinggiran sungai terpanjang di Kalbar itu memainkan meriam karbit tersebut. Suara ledakan meriam ini tak perlu diragukan lagi, jika berada dekat dengan meriam ini getaran akan dirasakan akibat ledakan yang dihasilkan reaksi karbit dengan air tersebut.

Meriam Karbit ini juga dimainkan ketika sahur. Biasanya meriam ini rutin dimainkan di Jalan Imam Bonjol, Gang Bansir Laut. Di sepanjang jembatan akan terlihat meriam karbit yang berbaris siap untuk dimainkan. Meriam karbit ini juga dimainkan ketika ulang tahun kota Pontianak yang kegiatannya diadakan di Taman Alun-Alun Kapuas.

Komentar :

ada 0 komentar ke “Meriam Raksasa Di Pontianak”

Posting Komentar

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by free Blogger template