Kejatuhan BlackBerry di industri ponsel pintar saat ini banyak
disebut sebagai akibat keterlambatan perusahaan tersebut dalam
menanggapi iPhone, terutama soal tren layar sentuh dan aplikasi mobile yang diusung "pemain baru" itu.
Tapi apakah iPhone benar merupakan penyebab keruntuhan BlackBerry?
Sebagaimana dilansir oleh BGR, sebuah grafik pangsa pasar yang dibuat Business Insider
berdasarkan data terkini dari Gartner memperlihatkan bahwa BlackBerry
masih memiliki pangsa pasar signifikan pada 2009, dua tahun setelah
kemunculan iPhone.
Kemudian muncul Android. Pada 2010, platform besutan Google ini mulai mengalami peningkatan tajam dalam hal market share. Bersama itu, kejatuhan BlackBerry pun mulai terasa.
Pangsa pasar ponsel pintar global berdasarkan sistem operasi. Data dari lembaga riset Gartner (September 2013)
Akan halnya Apple, pangsa pasar pembuat iPhone ini relatif konsisten dan berada di kisaran 15 hingga 20 persen selama 4 tahun terakhir. Jadi, perusahaan ini tak terlalu banyak menggerus pangsa pasar BlackBerry.
Lalu, mengapa justru Android yang paling banyak menekan BlackBerry? Kemungkinan hal ini ada hubungannya dengan keadaan pasar di negara-negara berkembang.
Di wilayah-wilayah tersebut, konsumen yang tidak bisa membeli iPhone beralih ke tawaran ponsel-ponsel Android murah dari produsen semacam Samsung, Xiaomi, dan ZTE. Perangkat Android ini lebih disukai karena mengusung spesifikasi dan pilihan aplikasi yang lebih baik dibandingkan ponsel pintar BlackBerry.
Inisiatif Google menciptakan platform Android yang bisa dipakai oleh produsen apa pun telah mendorong munculnya perangkat-perangkat terjangkau dari berbagai merek. Inilah yang mungkin jadi penyebab utama dari tumbangnya BlackBerry.
Sumber: BGR
Komentar :
Posting Komentar