Induk ikan Betutu yang akan dipijah berukuran 800 – 1.500 gram per
ekor.Pasalnya ada korelasi positif antara bobot induk dengan jumlah
telur yang dihasilkan induk dengan kisaran bobot tersebut diatas dapat
menghasilkan telur sebanyak 5.000 – 30.000 butir. Jumlah telur sangat
bervariasi tergantung kondisi induk dan tingkat kematangan gonad.
Induk-induk ikan betutu yang akan dipijah harus diperhatikan secara
praktis tingkat kematangan gonad induk ikan betina dapat diketahui dari
ukuran celah genitalnya. Induk ikan jantan juga kelihatan warna merah
disekitar lubang pelepas. Ada kalanya jika bagian bawah perut diurut
akan keluar cairan berwarna putih.
Pemijahan induk ikan Betutu dapat dilakukan secara alami atau dengan stimulasi hormon. Pemijahan betutu tidak mengenal musim dan dapat berlangsung sepanjang tahun tiga sampai empat kali setahun. Kemauan memijah biasanya akan meningkat pada musim hujan, sebaliknya kurang pada musim kemarau.
a. Pemijahan alami
Tempat pemijahan betutu dilakukan di kolam tanah dan bak fiber glass. Penebaran induk antara jantan dan betina 1 : 1. Padat
penebarannya dilakukan untuk 100 ekor induk pada luasan kolam 20 x 30 m, kedalaman 1 – 2 m, dasar dan pinggir kolam bersiring tembok, memiliki pergantian air secara terus menerus, tempat pemijahan harus dilengkapi saluran pemasukan air (inlet) dan saluran pembuangan (outlet). Telur dikeluarkan dari tubuh betina yang sudah matang gonad dengan menyemprotkannya ke substrat. Substrat untuk penempelan telur tersebut terbuat dari potongan pipa paralon berukuran 4 – 6 inchi yang dibelah dan kemudian diikat kembali guna memudahkan pada saat mengecek keberadaan telur. Jumlah sarang yang ditempatkan dalam kolam bekisar 20 – 30 buah untuk sejumlah pasang induk tersebut. setiap induk bertelur pada substrat membentuk lingkaran yang diselimuti lendir. Telur tersebut dipindahkan ke aquarium bervolume 40 – 60 liter. Kedalam aquarium dapat diisi 2 – 3 sarang dan diberi aerasi untuk suplay udara sampai telur menetas.
b. Kawin suntik
Tujuan kawin suntik yaitu untuk mendapatkan produksi telur dalam julah lebih banyak, yang memungkinkan benih ikan diproduksikan secara masal dan terjadwal. Hal ini dilakukan jika fasilitas hatchery untuk pemeliharaan larva cukup memadai, sehingga pengaruh kegagalan bisa dikurangi. Hormon yang digunakan untuk menstimulasi pemijahan Betutu adalah ovaprim. Hormon disuntikan ketubuh ikan secara intra muscular pada bagian dorsal dekat sirip punggung. Penyuntikan dilakukan 2 kali dosis yang dianjurkan 0,5 ml/ kg bobot badan. Selang waktu penyuntikan pertama dan kedua berkisar 10 – 12 jam. Waktu ovulasi induk-induk antara 36 – 60 jam.
Sumber : http://budidayanews.blogspot.com/
Pemijahan induk ikan Betutu dapat dilakukan secara alami atau dengan stimulasi hormon. Pemijahan betutu tidak mengenal musim dan dapat berlangsung sepanjang tahun tiga sampai empat kali setahun. Kemauan memijah biasanya akan meningkat pada musim hujan, sebaliknya kurang pada musim kemarau.
a. Pemijahan alami
Tempat pemijahan betutu dilakukan di kolam tanah dan bak fiber glass. Penebaran induk antara jantan dan betina 1 : 1. Padat
penebarannya dilakukan untuk 100 ekor induk pada luasan kolam 20 x 30 m, kedalaman 1 – 2 m, dasar dan pinggir kolam bersiring tembok, memiliki pergantian air secara terus menerus, tempat pemijahan harus dilengkapi saluran pemasukan air (inlet) dan saluran pembuangan (outlet). Telur dikeluarkan dari tubuh betina yang sudah matang gonad dengan menyemprotkannya ke substrat. Substrat untuk penempelan telur tersebut terbuat dari potongan pipa paralon berukuran 4 – 6 inchi yang dibelah dan kemudian diikat kembali guna memudahkan pada saat mengecek keberadaan telur. Jumlah sarang yang ditempatkan dalam kolam bekisar 20 – 30 buah untuk sejumlah pasang induk tersebut. setiap induk bertelur pada substrat membentuk lingkaran yang diselimuti lendir. Telur tersebut dipindahkan ke aquarium bervolume 40 – 60 liter. Kedalam aquarium dapat diisi 2 – 3 sarang dan diberi aerasi untuk suplay udara sampai telur menetas.
b. Kawin suntik
Tujuan kawin suntik yaitu untuk mendapatkan produksi telur dalam julah lebih banyak, yang memungkinkan benih ikan diproduksikan secara masal dan terjadwal. Hal ini dilakukan jika fasilitas hatchery untuk pemeliharaan larva cukup memadai, sehingga pengaruh kegagalan bisa dikurangi. Hormon yang digunakan untuk menstimulasi pemijahan Betutu adalah ovaprim. Hormon disuntikan ketubuh ikan secara intra muscular pada bagian dorsal dekat sirip punggung. Penyuntikan dilakukan 2 kali dosis yang dianjurkan 0,5 ml/ kg bobot badan. Selang waktu penyuntikan pertama dan kedua berkisar 10 – 12 jam. Waktu ovulasi induk-induk antara 36 – 60 jam.
Sumber : http://budidayanews.blogspot.com/
Komentar :
Posting Komentar